jurnal sarjana akuntansi keuangan dan pasar modal
PENGARUH CURRENT
RATIO, TOTAL ASSET TURN OVER RATIO, TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA SEKTOR PERTAMBANGAN PERIODE TAHUN 2015-2018
Amelia Indriyani
Jurusan Akuntansi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Bangsa, Serang, Banten
ABSTRAK
Tujuan
utama perusahaan yang paling terkenal adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
pemilik atau pemegang saham dengan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan
sering dijadikan fokus utama dalam pengambilan keputusan oleh investor untuk
melakukan investasi pada suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh Current Ratio dan
Total Asset Turn Over Ratio terhadap
Nilai Perusahaan sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Populasi penelitian sebanyak 49 perusahaan
sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alat analisis yang
digunakan adalah analisis regresi linier berganda diuji dengan menggunakan
program Statistical Package for the
Social Science (SPSS) versi 23 dan Microsoft Excel 2010. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa variabel Current
Ratio dan Total Asset Turn Over Ratio
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
Kata Kunci: Current Ratio, Total Asset Turn Over
Ratio, Price to Book Value, Nilai Perusahaan
ABSTRACK
The most famous
main objective of a company is to increase the prosperity of the owner or
shareholder by increasing the company value. Corporate value is often of the
main focus in making decisions by investors to do invest on a company. The
research aims to determinate the effect of the Current Ratio and Total Asset Turn Over Ratio on the firm value
in the mining companies sectors listed
in the Indonesia Stock Exchange. The sampling method used is purposive sampling
method. The population of this reseach is 49 companies and the sample used are
36 companies in the mining companies sectors listed in the Indonesia Stock Exchange.
The analysis tool used is multiple linear regression analysis tested using
Statistical Package for the Social Science (SPSS) version 23 and
Microsoft Excel 2010. The results of this research show that Current Ratio and
Total Asset Turn Over Ratio have influence to the firm value.
Key Word: Current
Ratio, Total Asset Turn Over Ratio, Price to Book Value, Firm Value.
PENDAHULUAN
Dalam
menjalankan kegiatan usaha (bisnis) oleh suatu perusahaan, tentulah memiliki
beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Tujuan-tujuan
yang akan dicapai tersebut manajemen perusahaan harus mampu membuat perencanaan
yang tepat dan akurat, jika terjadi penyimpangan atau kesalahan dalam
perencanaan kemungkinan perusahaan tersebut akan mengalami dampak yang negatif
seperti akan dihapuskan secara paksa atau sukarela dari pasar modal. Data
hingga saat ini, ada beberapa perusahaan pertambangan yang sudah terkena delisting salah satunya disebabkan
kurangnya tujuan yang akan dilakukan di masa mendatang, perusahaan yang
dimaksud ialah PT. Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) dan PT. Permata Prima Sakti
Tbk. (TKGA). Selain itu, ada pula perusahaan yang terancam di delisting yaitu salah satu perusahaan
dari Grup Sinar Mas, PT. Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) walaupun saham Grup
Sinar Mas masih tergolong dalam kondisi baik, namun tidak dengan salah satu
perusahaannya yaitu PT. Golden Energy Mines Tbk. (GEMS). Perusahaan tersebut
terancam delisting karena laba
penjualan yang menurun serta mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara
signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Tercatat,
baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status
Perusahaan Tercatat sebagai Perusahaan Terbuka, dan Perusahaan Tercatat tidak
dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai. Dari data tersebut banyak
faktor yang memicu terjadinya delisting seperti
tidak melaporkan laporan keuangan perusahaan setiap tahunnya, tidak mengalami
laba, tidak memiliki rencana dimasa mendatang, dan tidak memenuhi peraturan
atau syarat dari pihak pasar modal atau pemerintah. Kemudian, pelaksanaan di
lapangan harus dilakukan secara baik dan benar sesuai dengan rencana yang telah
disusun.
Batasan masalah pada penelitian ini adalah Perusahaan sektor
Pertambangan yang konsisten menyajikan dan mempublikasikan laporan keuangan
secara lengkap dan telah diaudit pada periode 31 Desember 2015-2018.
Rumusan Masalah apakah terdapat
pengaruh antara Current Ratio, Total
Assets Turn Over Ratio, terhadap Nilai Perusahaan baik secara parsial
maupun secara simultan pada perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2015-2018.
Tujuan Penelitian yaitu mengetahui
pengaruh antara Current Ratio, Total
Assets Turn Over Ratio, terhadap Nilai Perusahaan baik secara parsial
maupun secara simultan pada perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode Tahun 2015-2018.
Nilai Perusahaan (Price to Book Value)
Price to Book Value/
Market to Book Ratio merupakan rasio yang
penting dalam menghitung nilai suatu perusahaan. (Sukmawati, 2019). Rumus dari
PBV, yaitu:
|
Price to Book Value = |
Harga per Saham |
|
Nilai Buku per Saham |
Sumber: Sukmawati (2019)
Current Ratio
Rasio Lancar atau (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan. (Kasmir, 2017). Rumus dari Current Ratio, yaitu:
|
Current Ratio = |
Aktiva Lancar |
|
Utang Lancar |
Sumber: Kasmir (2017)
Total Assets Turn Over Ratio
Total Assets Turn Over Ratio disebut
juga dengan perputaran Total aset. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan
aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif. (Irham
Fahmi, 2017). Rumus TATO, yaitu:
|
Total
Assets Turn Over Ratio = |
Penjualan (Sales) |
|
Total Aset (Total Assets) |
Sumber:Irham
Fahmi (2017)
METODE
PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada sektor Pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil data dari website: www.idx.co.id. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif dengan analisis korelasional.
Populasi
yang digunakan untuk penelitan ini adalah seluruh perusahaan Sektor
Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2012 sampai
tahun 2018. Jumlah populasi penelitian ini adalah 49 perusahaan. Metode
pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive
sampling yaitu terdapat 36
perusahaan.
Teknik
pengumpulan data yaitu dengan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
statistik dekskriptif, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi linier Berganda, Uji
t dan Uji F.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Analisis Statistik Dekskriptif
Statistik
deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga
mudah dipahami dan diinterpretasikan.
Tabel: 1 Descriptive Statistic
Periode tahun 2015-2018
|
Descriptive Statistics |
|||||
|
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
|
PBV |
144 |
,050 |
11,050 |
1,53917 |
1,846415 |
|
CR |
144 |
,050 |
13,690 |
1,94382 |
1,792779 |
|
TATO |
144 |
,002 |
2,007 |
,55310 |
,452539 |
|
Valid N (listwise) |
144 |
|
|
|
|
Sumber
: Data Sekunder Olahan SPSS, 2020
Hasil
Uji Normalitas
Dalam pengujian ini
penulis menggunakan uji One Sample
Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan
menggunakan metode lain yaitu uji analisis statistik, dengan melihat nilai pada
Kolmogorov-Smirnov, data dinyatakan
terdistribusi normal jika signifikan lebih dari 0,05 (>0,05).
|
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
|
Unstandardized Residual |
|
|
N |
144 |
|
|
Normal Parametersa,b |
Mean |
,0000000 |
|
Std. Deviation |
,87949188 |
|
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
,056 |
|
Positive |
,056 |
|
|
Negative |
-,047 |
|
|
Test Statistic |
,056 |
|
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
,200c,d |
|
|
a. Test distribution is Normal. |
||
|
b. Calculated from data. Sumber : Data Sekunder
Olahan SPSS, 2020 |
||
Pada tabel 2 dapat diketahui nilai signifikan
sebesar 0,200 > 0,05 artinya data tersebut terdistribusi normal.
Hasil Uji Multikolinearitas
Dalam pengujian ini penulis menggunakan metode Variance Inflantion Factor (VIF). Uji multikolinearitas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas
(independen).
Tabel: 3 Variance Inflantion Factor
|
Coefficientsa |
|
|||
|
Model |
Collinearity Statistics |
|||
|
Tolerance |
VIF |
|||
|
1 |
(Constant) |
|
|
|
|
CR |
,790 |
1,265 |
||
|
TATO |
,790 |
1,265 |
||
|
a. Dependent
Variable: PBV Sumber : Data Sekunder
Olahan SPSS, 2020 |
|
|||
Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui
nilai VIF dan Tolerance variabel Current Ratio sebesar 0,790 dan 1,265,
dan Total Assets Turn Over Ratio sebesar
0,790 dan 1,265 artinya dengan nilai Tolerance sebesar 0,790 lebih besar dari
0,1 dan nilai VIF sebesar 1,265 lebih kecil dari 10, maka pada tabel model
regresi yang terbentuk tidak terjadi gejala
multikolinearitas.
Hasil Uji
Heteroskedastisitas
Dalam pengujian ini penulis menggunakan
metode uji Glejser. Gejala heteroskedastisitas ditunjukkan oleh koefisien
regresi dari maing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya
|e|. Jika Nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha (Sig.> α (0,05),
maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala heterokedastisitas).
Tabel: 4
Glejser
|
Coefficientsa |
|||||||
|
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
|
||
|
B |
Std. Error |
Beta |
|
||||
|
1 |
(Constant) |
,731 |
,074 |
|
9,913 |
,000 |
|
|
CR |
-,035 |
,060 |
-,055 |
-,583 |
,561 |
|
|
|
TATO |
,040 |
,040 |
,094 |
,998 |
,320 |
|
|
|
a. Dependent Variable: ABRESID Sumber : Data Sekunder
Olahan SPSS, 2020 |
|||||||
Berdasarkan
tabel 4, dapat diketahui bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas. Hal ini karena Sig. Variabel Current Ratio terhadap absolut residual sebesar 0,561 > 0,05,
sedangkan Sig. Variabel Total Assets Turn
Over Ratio terhadap absolut residual sebesar 0,320 > 0,05.
Hasil Uji
Otokorelasi
Dalam pengujian
ini penulis menggunakan metode Durbin-Watson (DW Test). Uji Durbin Watson (Uji D-W) merupakan uji yang
sangat populer untuk menguji ada-tidaknya masalah otokorelasi dari model
empiris yang diestimasi. Uji ini pertama kali diperkenalkan oleh J.Durbin dan
GS. Watson tahun 1951. Didalam uji ini terdapat beberapa kriteria dalam
pengambilan keputusan diantaranya yaitu:
Tabel: 5 Kriteria Pengujian Otokorelasi dengan Uji
Durbin-Watson
|
Jika |
Keputusan |
Hipotesis nol |
|
0<d<dl |
Tolak |
Tdk
ada autokorelasi positif |
|
dl<
d<du |
No
decision |
Tdk
ada autokorelasi possitif |
|
4-dl<d<4 |
Tolak |
Tdk
ada korelasi negatif |
|
4-du<d<4-dl |
No
decision |
Tdk
ada korelasi negatif |
|
du<d<4-du |
Tdk
ditolak |
Tdk
ada autokorelasi, positif atau negatif |
Berikut hasil
dari pengolahan data melalui SPSS menggunakan Uji DW:
Tabel: 6 Dubin-Watson Test
|
Model
Summaryb |
|||||
|
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
|
1 |
,129a |
,017 |
,003 |
,74600 |
1,887 |
|
a. Predictors: (Constant), LAG_X2,
LAG_X1 |
|||||
|
b. Dependent Variable: LAG_Y Sumber : Data Sekunder
Olahan SPSS, 2020 |
|||||
Berdasarkan
tabel 6 didapatkan angka D-W sebesar 1,887 sesuai dengan kriteria yang sudah
tercantum dengan menggunakan kriteria dU<d<4-dU, dengan nilai dU sebesar 1,7559, nilai d sebesar 1,887, dan nilai
4-du sebesar 2,2441, maka
1,7559<1,887<2,2441 sehingga tidak adanya gejala Otokorelasi.
Uji Regresi
Linier Berganda
Analisis
regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel
independen (X1, X2, ....Xn) dengan variabel dependen (Y).
Tabel: 7 Hasil
Uji Regresi Linier Berganda
|
Coefficientsa |
||||||
|
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
|
B |
Std. Error |
Beta |
||||
|
1 |
(Constant) |
,264 |
,116 |
|
2,274 |
,024 |
|
CR |
-,201 |
,095 |
-,195 |
-2,122 |
,036 |
|
|
TATO |
,183 |
,063 |
,268 |
2,920 |
,004 |
|
|
a. Dependent Variable: PBV |
||||||
Sumber : Data Sekunder Olahan SPSS,
2020
Berdasarkan tabel 7 dapat dibentuk
Persamaan Regresi Linier Berganda sebagai berikut:
![]()
Y = 0,264 -0,201CR + 0, 183TATO
Interpretasi persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut:
1. Nilai Perusahaan bernilai 0,264 maka dapat diartikan
apabila CR dan TATO yang bernilai konstant (bernilai nol maka nilai perusahaan
akan naik sebesar 0,264 satu satuan).
2. Nilai CR sebesar -0,201, dapat diartikan apabila CR
naik sebesar satu satuan dan TATO
konstant (bernilai nol maka nilai perusahaan akan turun sebesar 0,201 satu
satuan).
3. Nilai TATO sebesar 0,183, maka dapat diartikan
apabila TATO naik satu satuan dan CR bernilai konstant (bernilai nol maka nilai
nilai perusahaan akan naik sebesar 0,183 satu satuan).
Uji Parsial (Uji
t)
Tabel: 8 Hasil Uji Parsial (Uji
t)
|
Coefficientsa |
||||||
|
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
||
|
B |
Std. Error |
Beta |
||||
|
1 |
(Constant) |
,264 |
,116 |
|
2,274 |
,024 |
|
X1 |
-,201 |
,095 |
-,195 |
-2,122 |
,036 |
|
|
X2 |
,183 |
,063 |
,268 |
2,920 |
,004 |
|
|
a. Dependent Variable: Y Sumber : Data Sekunder
Olahan SPSS, 2020 |
||||||
Berdasarkan tabel 8 di atas maka data
tersebut dapat diinterpretaikan sebagai berikut:
1.
Pengaruh Current
Ratio terhadap Nilai Perusahaan
Uji
t terhadap variabel Current Ratio (X1), menunjukkan
nilai t hitung sebesar -2, 122 dan hasil signifikasi yang diperoleh
sebesar 0,036 (p <0,05), maka secara
parsial Current Ratio berpengaruh
signifkan terhadap Nilai Perusahaan. Selain itu juga dapat dilihat dari hasil
perbandingan antara –t hitung sebesar -2,122
sedangkan –t tabel sebesar -1,977 Maka
nilai –t hitung < - t tabel -2,122<-1,977,
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, maka secara parsial CR berpengaruh
signifikan terhadap Nilai Perusahaan
2.
Pengaruh Total
Assets Turn Over Ratioterhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan
tabel 8 diatas Uji t terhadap variabel Total
Assets Turn Over Ratio(X2), menunjukkan nilai t
hitung sebesar 2,920 dan hasil signifikasi yang diperoleh sebesar 0,004 < 0,05 dan
nilai t tabel sebesar 1,977 sehingga t hitung lebih besar dari t tabel 2,920 > 1,977 maka H0 ditolak dan H2 diterima (p
< 0,05), maka secara parsial Total
Assets Turn Over Ratio berpengaruh signifkan terhadap Nilai Perusahaan.
Uji Simultan
(Uji F)
Tabel:
9 Uji Simultan (Uji F)
|
ANOVAa |
||||||
|
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
|
1 |
Regression |
7,302 |
2 |
3,651 |
4,654 |
,011b |
|
Residual |
110,611 |
141 |
,784 |
|
|
|
|
Total |
117,913 |
143 |
|
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Y |
||||||
|
b. Predictors: (Constant), X2, X1 Sumber : Data Sekunder
Olahan SPSS, 2020 |
||||||
Uji statistik F digunakan untuk dapat
mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi
tersebut mempunyai pengaruh simultan terhadap variabel dependen. Jika nilai
probabilitas signifikansi < 0,05 atau nilai F hitung > F tabel, maka ini menjelaskan bahwa
variabel independen dapat secara simultan mempengaruhi variabel dependen.
Berdasarkan tabel 9 di atas dapat
dilihat bahwa model persamaan ini memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,011 lebih kecil dibandingan dengan alpha 0,05 dan nilai Fhitung sebesar
4,654 lebih besar dari nilai Ftabel sebesar
3,06. Hal ini berarti semua variabel independen yang meliputi Current Ratio dan Total Assets Turn Over Ratio merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel Nilai Perusahaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengaruhnya terhadap Nilai
Perusahaan.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
1. Current Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
2. Total Assets
Turn Over Ratio berpengaruh terhadap
Nilai Perusahaan
3. Secara Simultan Current
Ratio dan Total Assets Turn Over
Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan
Implikasi
1.
Current Ratio memiliki
pengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada sektor Pertambangan, maka
implikasinya adalah dengan fluktuatifnya nilai CR pada batas nilai standar
mampu melunasi seluruh kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar
yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan.
2.
Total Assets Turn Over Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan
pada sektor Pertambangan, maka implikasinya adalah dengan fluktuatifnya nilai
TATO pada batas nilai standar mampu memaksimalkan aktiva yang dimiliki
perusahaan walaupun belum dipastikan nilai itu stabil atau mengalami
peningkatan, tapinilai TATO ini cukup untuk memaksimalkan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan
pertambangan.
Saran
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti
variabel-variabel lain yang belum digunakan dalam penelitian ini seperti ROE,
DER, ROA, Assets Growth, Quick Ratio, Profit
Margin, Fixed Assets Turn Over, dan lain sebagainya dengan objek yang lebih
luas dan periode pengamatan yang lebih lama sehingga hasil yang diperoleh dapat
lebih jelas dan lebih tepat.
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya meneliti sektor
lain selain sektor Pertambangan, sehingga dapat menunjukkan hasil penelitian
lebih valid dari penelitian sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:
Agung, Anak.
2012. Metode Penelitian Bisnis. Malang:
UB Press.
Fahmi, Irham.
2017. Analisis Laporan Keuangan.
Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam.
2018. Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program IBM SPSS
25 edisi 9.
Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hery. 2018. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT.
Gramedia.
Karina. 2013. Aplikasi SPSS. Serang: Universitas Bina
Bangsa.
Kasmir. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Martani, Dwi.,
dkk. 2015. Akuntansi Keuangan Menengah
Berbasis PSAK..
Jakarta:
Salemba Empat.
Munawir. 2019. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta:
Liberty Yogayakarta.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif,
dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sujarweni,
Wiratna. 2015. Metodologi
Penelitian-Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta:
PT. Pustaka Baru.
Sukamulja,
Sukmawati. 2019. Analisis Laporan
Keuangan sebagai Dasar
Pengambilan Keputusan Investasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Sumber Jurnal Ilmiah:
Aprilia, Ratna., Puspitaningtyas,
Zarah., Prakoso, Aryo. 2018. Pengaruh Current
Ratio,
Total Asset Turnover dan Debt To Equity Ratio terhadap Price to
Book Value dengan
Return On Asset sebagai variabel
intervening. Profita:
Komunikasi
Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan. Desember 2018. Vol.11.
Hasibuan, Bosar. 2014. Pengaruh Current Ratio, Return On Equity, Total Asset
Turnover terhadap Price to Book Value dengan Size
Perusahaan sebagai
variabel
moderating. Jurnal Dimensi. 2014. Vol.3.
Kahfi, M. Faishal., Pratomo, Dudi.,
Aminah, Wiwin. 2018. Pengaruh Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover dan Return
On Equity terhadap nilai perusahaan. e-Proceeding of Management. Maret 2018. Vol.5., 566.
Khairunnisa, Tanty., Taufik.,
Thamrin, Kemal M. Husni. 2019. Pengaruh Debt To
Equity
Ratio, Return On Assets, Assets Growth,
Current Ratio, dan Total
Assets
Turnover terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmiah
Manajemen
Bisnis dan Terapan. April 2019. Vol. XIV.
Sutrisno, Wahyu Adi.,Yulianeu. Pengaruh CR, DER dan TATO
terhadap PBV
dengan
ROA sebagai variabel intervening. Journal of Management. 2017.
Vol
3.
Utami, Putri., dan Welas. 2019.
Pengaruh Current Ratio, Return On Asset,
Total
Asset
Turnover dan Debt
To Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan.
Jurnal
Akuntansi dan Keuangan. April 2019. Vol.8. 57-76.
Sumber Internet:
www.idx.co.id , hari
minggu tanggal 15 Maret 2020 jam 13.15
Komentar
Posting Komentar