jurnal sarjana akuntansi keuangan dan pasar modal

 

PENGARUH CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURN OVER RATIO, TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEKTOR PERTAMBANGAN PERIODE TAHUN 2015-2018

 

Amelia Indriyani

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Bangsa, Serang, Banten

 

ABSTRAK

 

Tujuan utama perusahaan yang paling terkenal adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham dengan meningkatkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan sering dijadikan fokus utama dalam pengambilan keputusan oleh investor untuk melakukan investasi pada suatu perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Current Ratio dan Total Asset Turn Over Ratio terhadap Nilai Perusahaan sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Populasi penelitian sebanyak 49 perusahaan sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda diuji dengan menggunakan program Statistical Package for the Social Science (SPSS) versi 23 dan Microsoft Excel 2010. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Current Ratio dan Total Asset Turn Over Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.

 

Kata Kunci: Current Ratio, Total Asset Turn Over Ratio, Price to Book Value, Nilai Perusahaan

 

ABSTRACK

The most famous main objective of a company is to increase the prosperity of the owner or shareholder by increasing the company value. Corporate value is often of the main focus in making decisions by investors to do invest on a company. The research aims to determinate the effect of the Current Ratio and  Total Asset Turn Over Ratio on the firm value in the mining companies  sectors listed in the Indonesia Stock Exchange. The sampling method used is purposive sampling method. The population of this reseach is 49 companies and the sample used are 36 companies in the mining companies sectors listed in the Indonesia Stock Exchange. The analysis tool used is multiple linear regression analysis  tested using  Statistical Package for the Social Science (SPSS) version 23 and Microsoft Excel 2010. The results of this research show that Current Ratio and Total Asset Turn Over Ratio have influence to the firm value.

 

Key Word: Current Ratio, Total Asset Turn Over Ratio, Price to Book Value, Firm Value.


PENDAHULUAN

            Dalam menjalankan kegiatan usaha (bisnis) oleh suatu perusahaan, tentulah memiliki beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh pemilik dan manajemen. Tujuan-tujuan yang akan dicapai tersebut manajemen perusahaan harus mampu membuat perencanaan yang tepat dan akurat, jika terjadi penyimpangan atau kesalahan dalam perencanaan kemungkinan perusahaan tersebut akan mengalami dampak yang negatif seperti akan dihapuskan secara paksa atau sukarela dari pasar modal. Data hingga saat ini, ada beberapa perusahaan pertambangan yang sudah terkena delisting salah satunya disebabkan kurangnya tujuan yang akan dilakukan di masa mendatang, perusahaan yang dimaksud ialah PT. Berau Coal Energy Tbk. (BRAU) dan PT. Permata Prima Sakti Tbk. (TKGA). Selain itu, ada pula perusahaan yang terancam di delisting yaitu salah satu perusahaan dari Grup Sinar Mas, PT. Golden Energy Mines Tbk. (GEMS) walaupun saham Grup Sinar Mas masih tergolong dalam kondisi baik, namun tidak dengan salah satu perusahaannya yaitu PT. Golden Energy Mines Tbk. (GEMS). Perusahaan tersebut terancam delisting karena laba penjualan yang menurun serta mengalami kondisi, atau peristiwa, yang secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan Tercatat, baik secara finansial atau secara hukum, atau terhadap kelangsungan status Perusahaan Tercatat sebagai Perusahaan Terbuka, dan Perusahaan Tercatat tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai. Dari data tersebut banyak faktor yang memicu terjadinya delisting seperti tidak melaporkan laporan keuangan perusahaan setiap tahunnya, tidak mengalami laba, tidak memiliki rencana dimasa mendatang, dan tidak memenuhi peraturan atau syarat dari pihak pasar modal atau pemerintah. Kemudian, pelaksanaan di lapangan harus dilakukan secara baik dan benar sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Batasan masalah pada penelitian ini adalah Perusahaan sektor Pertambangan yang konsisten menyajikan dan mempublikasikan laporan keuangan secara lengkap dan telah diaudit pada periode 31 Desember 2015-2018.

            Rumusan Masalah apakah terdapat pengaruh antara Current Ratio, Total Assets Turn Over Ratio, terhadap Nilai Perusahaan baik secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2015-2018.

            Tujuan Penelitian yaitu mengetahui pengaruh antara Current Ratio, Total Assets Turn Over Ratio, terhadap Nilai Perusahaan baik secara parsial maupun secara simultan pada perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Tahun 2015-2018.

Nilai Perusahaan (Price to Book Value)

            Price to Book Value/ Market to Book Ratio merupakan rasio yang penting dalam menghitung nilai suatu perusahaan. (Sukmawati, 2019). Rumus dari PBV, yaitu:

Price to Book Value =

Harga per Saham

Nilai Buku per Saham

 

 

Sumber: Sukmawati (2019)

 

Current Ratio

            Rasio Lancar atau (Current Ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. (Kasmir, 2017). Rumus dari Current Ratio, yaitu:

Current Ratio  =

Aktiva Lancar

Utang Lancar

 

 

 

Sumber: Kasmir (2017)

 


 

Total Assets Turn Over Ratio

            Total Assets Turn Over Ratio disebut juga dengan perputaran Total aset. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif. (Irham Fahmi, 2017). Rumus TATO, yaitu:

Total Assets Turn Over Ratio =

Penjualan (Sales)

Total Aset (Total Assets)

Sumber:Irham Fahmi (2017)

 

METODE PENELITIAN

            Penelitian ini dilakukan pada sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil data dari website: www.idx.co.id. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis korelasional.

            Populasi yang digunakan untuk penelitan ini adalah seluruh perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2012 sampai tahun 2018. Jumlah populasi penelitian ini adalah 49 perusahaan. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling  yaitu terdapat 36 perusahaan.

            Teknik pengumpulan data yaitu dengan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan statistik dekskriptif, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi linier Berganda, Uji t dan Uji F.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis Statistik Dekskriptif

            Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan.


 

Tabel: 1 Descriptive Statistic Periode tahun 2015-2018

Descriptive Statistics

 

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

PBV

144

,050

11,050

1,53917

1,846415

CR

144

,050

13,690

1,94382

1,792779

TATO

144

,002

2,007

,55310

,452539

Valid N (listwise)

144

 

 

 

 

Sumber : Data Sekunder Olahan SPSS, 2020

Hasil Uji Normalitas

Dalam pengujian ini penulis menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode lain yaitu uji analisis statistik, dengan melihat nilai pada Kolmogorov-Smirnov, data dinyatakan terdistribusi normal jika signifikan lebih dari 0,05 (>0,05).

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

Unstandardized Residual

N

144

Normal Parametersa,b

Mean

,0000000

Std. Deviation

,87949188

Most Extreme Differences

Absolute

,056

Positive

,056

Negative

-,047

Test Statistic

,056

Asymp. Sig. (2-tailed)

,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Data Sekunder Olahan SPSS, 2020

 

Pada tabel 2 dapat diketahui nilai signifikan sebesar 0,200 > 0,05 artinya data tersebut terdistribusi normal.


 

Hasil Uji Multikolinearitas

            Dalam pengujian ini penulis menggunakan metode Variance Inflantion Factor  (VIF). Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas (independen).

Tabel: 3 Variance Inflantion Factor 

Coefficientsa

 

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1

(Constant)

 

 

CR

,790

1,265

TATO

,790

1,265

a. Dependent Variable: PBV

Sumber : Data Sekunder Olahan SPSS, 2020

 

 

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui nilai VIF dan Tolerance variabel Current Ratio sebesar 0,790 dan 1,265, dan Total Assets Turn Over Ratio sebesar 0,790 dan 1,265 artinya dengan nilai Tolerance sebesar 0,790 lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,265 lebih kecil dari 10, maka pada tabel model regresi yang terbentuk tidak terjadi gejala multikolinearitas.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

   Dalam pengujian ini penulis menggunakan metode uji Glejser. Gejala heteroskedastisitas ditunjukkan oleh koefisien regresi dari maing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya |e|. Jika Nilai probabilitas lebih besar dari nilai alpha (Sig.> α (0,05), maka dapat dipastikan model tidak mengandung gejala heterokedastisitas).

Tabel: 4 Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

 

B

Std. Error

Beta

 

1

(Constant)

,731

,074

 

9,913

,000

 

CR

-,035

,060

-,055

-,583

,561

 

TATO

,040

,040

,094

,998

,320

 

a. Dependent Variable: ABRESID

Sumber : Data Sekunder Olahan SPSS, 2020

Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa pada model regresi tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hal ini karena Sig. Variabel Current Ratio terhadap absolut residual sebesar 0,561 > 0,05, sedangkan Sig. Variabel Total Assets Turn Over Ratio terhadap absolut residual sebesar 0,320 > 0,05.

 

Hasil Uji Otokorelasi

Dalam pengujian ini penulis menggunakan metode Durbin-Watson (DW Test). Uji Durbin Watson (Uji D-W) merupakan uji yang sangat populer untuk menguji ada-tidaknya masalah otokorelasi dari model empiris yang diestimasi. Uji ini pertama kali diperkenalkan oleh J.Durbin dan GS. Watson tahun 1951. Didalam uji ini terdapat beberapa kriteria dalam pengambilan keputusan diantaranya yaitu:

Tabel: 5 Kriteria Pengujian Otokorelasi dengan Uji Durbin-Watson

Jika

Keputusan

Hipotesis nol

0<d<dl

Tolak

Tdk ada autokorelasi positif

dl< d<du

No decision

Tdk ada autokorelasi possitif

4-dl<d<4

Tolak

Tdk ada korelasi negatif

4-du<d<4-dl

No decision

Tdk ada korelasi negatif

du<d<4-du

Tdk ditolak

Tdk ada autokorelasi, positif atau negatif

 

Berikut hasil dari pengolahan data melalui SPSS menggunakan Uji DW:

Tabel: 6 Dubin-Watson Test

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1

,129a

,017

,003

,74600

1,887

a. Predictors: (Constant), LAG_X2, LAG_X1

b. Dependent Variable: LAG_Y

Sumber : Data Sekunder Olahan SPSS, 2020

Berdasarkan tabel 6 didapatkan angka D-W sebesar 1,887 sesuai dengan kriteria yang sudah tercantum dengan menggunakan kriteria dU<d<4-dU, dengan nilai dU sebesar 1,7559, nilai d sebesar 1,887, dan nilai  4-du sebesar 2,2441, maka 1,7559<1,887<2,2441 sehingga tidak adanya gejala Otokorelasi.

 

Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2, ....Xn) dengan variabel dependen (Y).

Tabel: 7 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

,264

,116

 

2,274

,024

CR

-,201

,095

-,195

-2,122

,036

TATO

,183

,063

,268

2,920

,004

a. Dependent Variable: PBV

Sumber : Data Sekunder Olahan SPSS, 2020

            Berdasarkan tabel 7 dapat dibentuk Persamaan Regresi Linier Berganda sebagai berikut:

Y = 0,264 -0,201CR + 0, 183TATO

Interpretasi persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

1.   Nilai Perusahaan bernilai 0,264 maka dapat diartikan apabila CR dan TATO yang bernilai konstant (bernilai nol maka nilai perusahaan akan naik sebesar 0,264 satu satuan).

2.   Nilai CR sebesar -0,201, dapat diartikan apabila CR naik sebesar  satu satuan dan TATO konstant (bernilai nol maka nilai perusahaan akan turun sebesar 0,201 satu satuan).

3.   Nilai TATO sebesar 0,183, maka dapat diartikan apabila TATO naik satu satuan dan CR bernilai konstant (bernilai nol maka nilai nilai perusahaan akan naik sebesar 0,183 satu satuan).


 

Uji Parsial (Uji t)

Tabel: 8 Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

,264

,116

 

2,274

,024

X1

-,201

,095

-,195

-2,122

,036

X2

,183

,063

,268

2,920

,004

a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data Sekunder Olahan SPSS, 2020

Berdasarkan tabel 8 di atas maka data tersebut dapat diinterpretaikan sebagai berikut:

1.   Pengaruh Current Ratio terhadap Nilai Perusahaan

Uji t terhadap variabel Current Ratio  (X1),  menunjukkan nilai t hitung sebesar  -2, 122 dan hasil signifikasi yang diperoleh sebesar  0,036 (p <0,05), maka secara parsial Current Ratio berpengaruh signifkan terhadap Nilai Perusahaan. Selain itu juga dapat dilihat dari hasil perbandingan antara –t hitung sebesar -2,122 sedangkan –t tabel  sebesar  -1,977 Maka nilai t hitung < - t tabel -2,122<-1,977, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, maka secara parsial CR berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan

2.   Pengaruh Total Assets Turn Over Ratioterhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan tabel 8 diatas Uji t terhadap variabel Total Assets Turn Over Ratio(X2), menunjukkan nilai t hitung sebesar 2,920 dan hasil signifikasi yang diperoleh sebesar  0,004 < 0,05 dan nilai t tabel sebesar 1,977 sehingga t hitung lebih besar dari t tabel 2,920 > 1,977 maka H0 ditolak dan H2 diterima (p < 0,05), maka secara parsial Total Assets Turn Over Ratio berpengaruh signifkan terhadap Nilai Perusahaan.


 

Uji Simultan (Uji F)

Tabel: 9 Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

7,302

2

3,651

4,654

,011b

Residual

110,611

141

,784

 

 

Total

117,913

143

 

 

 

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X2, X1

Sumber : Data Sekunder Olahan SPSS, 2020

 

         Uji statistik F digunakan untuk dapat mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi tersebut mempunyai pengaruh simultan terhadap variabel dependen. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0,05 atau nilai F hitung > F tabel, maka ini menjelaskan bahwa variabel independen dapat secara simultan mempengaruhi variabel dependen.

         Berdasarkan tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa model persamaan ini memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,011 lebih kecil dibandingan dengan alpha 0,05 dan nilai Fhitung  sebesar 4,654 lebih besar dari nilai  Ftabel  sebesar 3,06. Hal ini berarti semua variabel independen yang meliputi Current Ratio dan Total Assets Turn Over Ratio merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel Nilai Perusahaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1.     Current Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

2.     Total Assets Turn Over Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

3.     Secara Simultan Current Ratio dan Total Assets Turn Over Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

 

Implikasi

1.   Current Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada sektor Pertambangan, maka implikasinya adalah dengan fluktuatifnya nilai CR pada batas nilai standar mampu melunasi seluruh kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan.

2.   Total Assets Turn Over Ratio memiliki pengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada sektor Pertambangan, maka implikasinya adalah dengan fluktuatifnya nilai TATO pada batas nilai standar mampu memaksimalkan aktiva yang dimiliki perusahaan walaupun belum dipastikan nilai itu stabil atau mengalami peningkatan, tapinilai TATO ini cukup untuk memaksimalkan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan.

 

Saran

Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel-variabel lain yang belum digunakan dalam penelitian ini seperti ROE, DER, ROA, Assets Growth, Quick Ratio, Profit Margin, Fixed Assets Turn Over, dan lain sebagainya dengan objek yang lebih luas dan periode pengamatan yang lebih lama sehingga hasil yang diperoleh dapat lebih jelas dan lebih tepat.

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya meneliti sektor lain selain sektor Pertambangan, sehingga dapat menunjukkan hasil penelitian lebih valid dari penelitian sebelumnya.


 

DAFTAR PUSTAKA

Sumber buku:

Agung, Anak. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Malang: UB Press.

Fahmi, Irham. 2017. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

25 edisi 9. Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hery. 2018. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Gramedia.

Karina. 2013. Aplikasi SPSS. Serang: Universitas Bina Bangsa.

Kasmir. 2017.  Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Martani, Dwi., dkk. 2015. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK..

Jakarta: Salemba Empat.

 

Munawir. 2019. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogayakarta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sujarweni, Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian-Bisnis dan Ekonomi.

Yogyakarta: PT. Pustaka Baru.

Sukamulja, Sukmawati. 2019. Analisis Laporan Keuangan sebagai Dasar

Pengambilan Keputusan Investasi. Yogyakarta: Andi Offset.

 

Sumber Jurnal Ilmiah:

Aprilia, Ratna., Puspitaningtyas, Zarah., Prakoso, Aryo. 2018. Pengaruh Current

Ratio, Total Asset Turnover dan Debt To Equity Ratio terhadap Price to

Book Value dengan Return On Asset sebagai variabel intervening. Profita:

Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan. Desember 2018. Vol.11.

 

Hasibuan, Bosar. 2014. Pengaruh Current Ratio, Return On Equity, Total Asset

Turnover terhadap Price to Book Value dengan Size Perusahaan sebagai

variabel moderating. Jurnal Dimensi. 2014. Vol.3.

 

Kahfi, M. Faishal., Pratomo, Dudi., Aminah, Wiwin. 2018. Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turnover dan Return On Equity terhadap nilai perusahaan. e-Proceeding of Management. Maret 2018. Vol.5., 566.

 

Khairunnisa, Tanty., Taufik., Thamrin, Kemal M. Husni. 2019.  Pengaruh Debt To

   Equity Ratio, Return On Assets, Assets Growth, Current Ratio, dan Total

   Assets Turnover terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmiah Manajemen

   Bisnis dan Terapan. April 2019. Vol. XIV.

 

Sutrisno, Wahyu  Adi.,Yulianeu. Pengaruh CR, DER dan TATO terhadap PBV

dengan ROA sebagai variabel intervening. Journal of Management. 2017.

Vol 3.

 

Utami, Putri., dan Welas. 2019. Pengaruh Current Ratio, Return On Asset, Total

       Asset Turnover dan Debt To Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan. April 2019. Vol.8. 57-76.

 

Sumber Internet:

www.idx.co.id , hari minggu tanggal 15 Maret 2020 jam 13.15

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS PKN MAKALAH "PANCASILA SEBAGAI NILAI, NORMA, DAN MORAL" LENGKAP TUGAS KULIAH

TUGAS MAKALAH PAI SUMBER-SUMBER AJARAN ISLAM LENGKAP KULIAH

ARTIKEL LINUX APLIKOM LENGKAP DENGAN TABEL, KELEBIHAN, DAN KELEMAHAN, SERTA SEJARAHNYA